Liputan Indonesia || Surabaya - Polsek Tegalsari Surabaya terbakar akibat aksi demonstrasi pada Sabtu (30/8/2025) malam. Hampir seluruh bangunan ludes dilalap api, hanya area masjid yang berada di bagian belakang yang tersisa.
Endah mengetahui Polsek dibakar sekitar pukul 01.00. Dari rumahnya yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari kantor polisi, dia terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara ledakan bertubi-tubi. Rasa penasaran mendorongnya keluar rumah.
"Saya keluar api waktu besar. da tujuh stand di sana, warung saya yang pertama disasar api,” katanya. Endah hanya bisa menatap tanpa daya.
“Saya cuma ngelus dada, mbatin Ya Allah, Ya Allah,” ucapnya.
Harta berharganya, termasuk dua BPKB sepeda motor yang ia simpan di laci warung, ikut menjadi abu. Yang tersisa hanyalah bau asap menyengat. Padahal sehari-hari warung rujaknya sering ramai jadi jujukan makan siang pegawai-pegawai kantor sekitaran Jalan Tunjungan.
Bangunan Polsek Tegalsari yang juga berstatus cagar budaya itu kini tinggal arang dan dinding hangus. Sebelum api membesar, warga sempat melihat massa masuk dan menjarah barang-barang dari dalam. Setelah kebakaran pagi harinya banyak masyarakat memunguti besi dan kuningan bekas terbakar,” tutur seorang warga.
Luqman, warga lain, menyebut api mulai terlihat sekitar pukul 00.23. Ia mengaku Surabaya benar-benar mencekam malam itu. Bahkan sebelum Polsek Tegalsari terbakar, insiden serupa juga terjadi di Gedung Grahadi.
"Saya menyaksikan sendiri waktu rusuh itu ada massa menghadang mobil Damkar di Jalan Simpang Dukuh. Ada massa yang sampai naik ke atas truk Damkar nyegah biar tidak segera melakukan evakuasi," ucapnya.
Penulis : Kib
Penulis : Kib
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"








Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar