Liputan Indonesia ||Sampang - Masyarakat Sampang, Jawa Timur dihebohkan rekaman suara yang diduga salah satu tim sukses (Timses) pasangan Cabup-cawabup Sampang Slamet Junaidi-Mahfud atau Jimad Sakteh yang viral di media sosial, akhirnya mendapat tanggapan dari Kepolisian setempat.
Dimana dalam rekaman mengajak untuk membawa senjata tajam dan ajakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang ilegal atau melanggar hukum, dan pihaknya siap bertanggung jawab, serta dirinya mengaku mantap kepala desa.
Hal itu langsung mendapatkan tanggapan dari Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nusio Dwiyugo di sela-sela kegiatan Press Release di Mapolres Sampang, Selasa (22/10/2024).
Sigit mengatakan, pihaknya menerima pengaduan dari warga berkaitan dengan adanya rekaman suara yang viral yang diduga oknum mantan kades.
"Setelah adanya rekaman suara viral itu ada pengaduan dari warga dan diminta ditindaklanjuti karena menurut warga rekaman suara itu mengandung provokasi, kalau dibiarkan khawatir dapat menimbulkan situasi yang kurang baik di wilayah Sampang," katanya.
Dirinya juga akan melakukan pemanggilan terhadap oknum mantan kepala desa tersebut untuk dimintai klarifikasi. Karena kalau didengarkan bersama saya yakin rekan-rekan media juga mengerti kalau dalam rekaman suara tersebut ada bahasa ajakan untuk melakukan pelanggaran atau hal-hal yang kurang baik. .
Diketahui sebelumnya, sebuah rekaman suara salah satu timses Paslon Jimat Sakteh tersebar luas di media sosial dinilai dapat memicu ketegangan yang berujung konflik menjelang Pilkada 2024.
Bagaimana tindak, dalam rekaman suara berdurasi 7 menit 16 detik itu terdengar suara seorang pria yang diduga merupakan mantan Kades Jrangoan Ali Mustofa mengajak kepada seluruh tim pendukung Cabup -cawabup Slamet Junaidi - Mahfud atau yang disebut Jimad Sakteh bahwa panitia pemilihan suara (PPS) Pilkada Sampang berjumlah 548 PPS. Dari jumlah tersebut, 333 PPS milik paslon Jimad Sakteh.
"Jadi kalau paslon Kiai Mamak-Mas Ab (Mandat) punya basis panitia. Jimad Sakteh juga punya basis panitia. Cuma bedanya, kalau calon sebelah meskipun tidak ada dibilang ada sementara Jimad Sakteh meskipun ada takut yang mau bilang ada," Suara di voice note itu.
Bahkan suara yang diduga Ali Mustofa itu, mengajak serta menghimbau kepada seluruh tim paslon Jimad Sakteh agar membawa sajam kemana mana, dan menyelipkan sajam tersebut di badanya sehingga terbiasa bahkan dirinya juga mengaku membawa sajam semua jenis sajam di dalam mobilnya.
"Se biasa nyikep, ngireng nyikep (yang terbiasa bawa sajam, silahkan bahwa). Jangan khawatir, saya juga selalu bawa kemana-mana, tapi disimpan di mobil karena tak terbiasa diselipkan di badan," ungkapnya.
Dia mengaku selama ini dirinya tidak pernah mendapat intimidasi dari pihak manapun dan juga tidak pernah mempunyai masalah yang berkaitan dengan hukum.
"Terkait intimidasi. Saya ini punya pekerjaan atau usaha pabrik rokok ilegal, kerja proyek atau punya CV, kerja proyek Pokmas dan juga jabat Kades. Tapi sampai sekarang aman-aman saja. Jadi kepada semua tim jangan pernah takut, sudah waktunya kita tampil," ajaknya
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar