Liputan Indonesia || Surabaya - Silvia Yuniati diseret di pengadilan oleh Estika Dilla Rahmawati dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya terkait perkara penipuan dan penggelapan dengan modus investasi dana talangan Indosurya dan Bank Commentwelth, dengan kerugian sekitar Rp.7,7 Miliar yang dialami Annisa Ulfia yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Tatas di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Dalam sidang kali JPU Estika Dilla Rahmawati menghadirkan saksi Erin Lilia Azizah, Direktur PT. Delta Mitra Semesta, Annisa Ulfia dan karyawannya Nilam.
Annisa mengatakan, bahwa kenal dengan terdakwa Silvia merupakan teman Erin. Kemudian di bulan Oktober 2020, Silva datang menemui saya dan Alm Suami ( Hendra Wahju Tjahjana) untuk membicarakan investasi dana talangan di Indosurya dengan keutungan 4%. Kemudian kami tertarik, dikarenakan Silvia merupakan teman adik saya dan dia adalah kepala cabang Finance Bank Mega, sehingga transfer sebesar Rp.300 juta. Namun tidak ada masalah pokok dan keuntungannya diberikan. Lalu ia (Silvia) menawarkan lagi Investasi yang lebih besar di Bank Commentwelth. Untuk transaksinya semuanya melalui transfer ke rekening Silvia dan ada 2 kali yang masuk ke rekening Bernada Arum Mahargyni.
"Awalnya tidak ada masalah, namun kemudian macet. Uang pokok dan adminitrasi (admin) belum dikembalikan sekitar Rp.7,7 Miliar," kata Annisa di hadapan Majelis Hakim.
Lanjut Nilam mengatakan, bahwa ia hamya disuruh oleh Hendra ataupun Annisa untuk mentransfer ke rekening Silvia setelah ada permintaan dari Silvi. Kalau totalnya yang saya transferkan sekitar Rp.22 Miliar dan belum dikembalikan sekitar Rp.7,7 miliar.
"Setiap transfer laporannya untuk pendanaan Silvi dan benar selain tranfer ke Silvi juga pernah disuruh tranfer ke Bernada atas permintaan Silvi dengan alasan telat transfernya," kata Nilam.
Sementara itu Erin Lilia mengatakan, bahwa sudah lama kenal sama Silvi dan ia bercerita tentang adanya investasi yang mana sebagai salah satu pemodal adalah Sandra yang mana, saya juga kenal. Dimana Sandra sudah lama berinvestasi sehingga bisa beli mobil, rumah secara cash.
"Dikarenakan saya tidak punya uang, lalu saya tawarkan ke kakak (Annisa). "Katanya.
Disingung oleh penasehat hukum terdakwa apakah Erin pernah menerima keutungan dari Silvia," iya benar sebesar 1,5%.
Atas keterangan para saksi, terdakwa menyatakan banyak yang tidak benar. Karana saya tidak pernah menyuruh transfer ke rekening saya.
"Saya suruh transfer ke rekening Bernada," kelit terdakwa.
Selepas sidang Penasehat Hukum terdakwa Rochmad Jazuli mempersoalkan, kok hanya Silvia aja yang diproses, padahal jelas dari keterangan dari para saksi, bahwa Erin Lilia Azizah telah menerima keuntungan dan adanya uang yang dikirim ke rekening Bernarda.
"Kami sudah laporkan para penyidik ke Irwasum Polda Jatim dan Mabes Polri, terkait penetapan tersangka kepada klien kami, namun pihak lain yang terlibat belum dilakukan." Katanya selepas sidang.
Untuk diketahui berdasarkan surat dakwaan dari JPU menyebutkan, bahwa saksi Bernarda Arum Mahargyani (berkas terpisah) menyampaikan kepada terdakwa Silvia mengenai dana talangan untuk menutup jaminan yang akan dialihkan untuk jaminan kembali. Kemudian saksi Bernarda Arum Mahargyani (berkas terpisah) dan terdakwa sepakat akan memberikan keutungan (bunga) sebesar Rp.10% dalam 10 hari kerja untuk program dana talangan yang tidak diperbolehkan di PT. Indosurya.
Selanjutnya saksi Erin dan terdakwa menyepakati keutungan yang akan diperoleh yaitu 3% kepada terdakwa kepada pemberi dana talangan lalu, Erin mengatakan bahwa akan menawarkan kepada kakaknya Alm Hendra Wahju Tjahjana suaminya saksi Annisa Ulfia.
Bahwa, bulan Oktober 2020 bertempat di Mall Tunjungan Plaza, Alm Hendra dan istrinya Annisa memperoleh tawaran dari terdakwa untuk berkerja di perusahaan Mega Finance dengan tujuan kerjasama peminjaman dana talangan Indosurya dan Commentwelth dengan tawaran dari terdakwa mendapatkan keutungan sebesar 3% setiap 10 hari kerja dan Annisa dan suaminya menyetujui kerja sama tersebut.
Bahwa atas perjanjian dana talangan tersebut dilakukan pengiriman uang dengan peruntukan dana talangan yang dilakukan oleh saksi Nilam Ratih Muningar ke rekening terdakwa Silvia dan Bernarda dengan rincian:
Rp.795.000.000,- x 3% = Rp 23,850,000., jatuh tempo tanggal 27- Apr-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati ;
Rp 1,075,000,000. X 3% = Rp 32,250,000. jatuh tempo tanggal 27-Apr-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 925,000,000.x 3 % + Rp 27,750,000. jatuh tempo tanggal 28-Apr-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 955,000,000. x 3 % = Rp 28,650,000. jatuh tempo tanggal 29- Apr-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 745,450,000. X 3 % = Rp 22,363,500. Jatuh tempo 30-Apr- 2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 725,000,000. X 3 % = Rp 21,750,000. , jatuh tempo tanggal 1- May-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 900,000,000. x 3 % = Rp 27,000,000. Jatuh tempo tanggal 2- May-2021 ke rekening BCA 0882138699 an Bernarda Arum Mahargyani;
Rp 947,000,000. x 3 % = Rp 28,410,000. Jatuh tempo tanggal 3- May-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 700,000,000. X 3 % = Rp 21,000,000. , jatuh tempo tanggal 5- May-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 800,000,000. X 3 % = Rp 24,000,000. Jatuh tempo tanggal 5- May-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Rp 700,000,000. X 3 % = Rp 21,000,000. Jatuh tempo tanggal 6-May-2021 ke rekening BCA 0882138699 an Bernarda Arum Mahargyani;
Rp 675,000,000. X 3% = Rp 20,250,000. Jatuh tempo tanggal 6- May-2021 ke rekening BCA 8160472309 an Silvia Yuniati;
Penulis : Tio
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar