Lima negara, lima makanan - Cara mengatasi krisis akibat melambungnya harga pangan


Harga makanan kini menjadi sangat mahal dan terkadang langka didapat di seluruh dunia.

Liputan Indonesia || Dunia, -  Masyarakat di berbagai belahan dunia harus beradaptasi dengan keadaan baru ini dan terkadang mengubah apa yang mereka makan.

Berlari larut malam ke swalayan di AS

Saat itu pukul empat pagi dan udara terasa lengket karena hangatnya musim panas di Georgia, Amerika Serikat, ketika Donna Martin tiba di tempat kerja.

Hari demi hari adalah sebuah pertarungan untuk memberi makan anak-anak di distrik sekolahnya.

Martin adalah direktur layanan makanan yang bertanggung jawab atas 4.200 anak, yang semuanya mengikuti program makanan sekolah gratis federal.

"Kami memiliki dua toko bahan pokok di seluruh komunitas kami yang berjumlah 22.000 orang," katanya.

"Ini benar-benar seperti gurun makanan."

Dan, dalam setahun terakhir, Martin berjuang untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan.

Inflasi makanan tahunan menyentuh puncak pada Juli 2022, tertinggi sejak 1979.

Ketika harga melonjak, beberapa distributor makanan, kata Martin, tidak lagi tertarik untuk memasok bahan pokok ke sekolah.

"Mereka memberi tahu saya: 'Kalian semua sangat pilih-pilih, dan marginnya [keuntungan] tidak ada,'" katanya.

Program makanan sekolah federal di AS diatur secara ketat.

Setiap produk seperti remah roti pada nugget ayam berasal gandum utuh dan makanan harus rendah gula dan garam.

Jadi, Martin harus mencari jenis-jenis makanan tertentu, mulai dari sereal hingga bagel atau yoghurt.

Dia menyadari bahwa pemasok bahan pokok juga sedang berjuang.

Kekurangan tenaga kerja yang kronis menyebabkan distributor tidak dapat menemukan pengemudi dan harga bahan bakar telah meningkat sebesar 60% sejak tahun lalu.

  • Inflasi makanan tahunan di AS mencapai 10,9% di bulan Juli
  • Orang Amerika menghabiskan 7,1% dari pendapatan mereka untuk makanan (USDA 2021)

Ketika pemasok tidak memberikan yang dibutuhkan, Martin harus punya banyak akal.

Baru-baru ini Martin tidak bisa mendapatkan selai kacang yang disukai anak-anak, jadi dia menggantinya dengan saus celup kacang.

"Saya tahu anak-anak tidak akan menyukainya, tetapi saya harus memberi mereka makan," katanya.

Sering kali dia dan stafnya harus menghabiskan waktu dari pagi hingga larut malam untuk "merampok" makanan dari rak-rak toko lokal seperti Walmart. "Setiap hari selama seminggu kami harus membeli yoghurt di seluruh kota. "Ada banyak anak yang sangat bersemangat untuk kembali ke sekolah dan saya tidak ingin mereka berkata: 'Ibu, kami tidak mendapatkan minuman smoothie hari ini.'"

Buah nangka selamatkan Sri Lanka dari kelaparan

Kari Nangka Anoma Paranathala

SUMBER GAMBAR,CHAMIL RUPASINGHE

Keterangan gambar,

Kari Nangka Anoma Paranathala.

Di suatu tempat yang dulunya merupakan sawah di luar Kandy, Sri Lanka tengah, Anoma Kumari Paranathala memetik kacang hijau dan daun mint segar dari kebun sayurnya.

Dari sini, sulit untuk membayangkan terjadi kekacauan di tempat lain di negara ini, ketika pemerintah dan ekonomi runtuh.

Terjadi kelangkaan atas semua kebutuhan - obat-obatan, bahan bakar dan makanan.

Bahkan orang-orang dengan pekerjaan bagus pun berjuang untuk membeli kebutuhan dasar.

"Sekarang orang khawatir tentang masa depan mereka," kata Paranathala. "Mereka takut tidak ada yang bisa dimakan."

Tanah itu milik keluarganya. Mereka mulai menanam selama pandemi hanya untuk bersenang-senang - sekarang menjadi tulang punggung untuk bertahan hidup.

  • Inflasi makanan tahunan di Sri Lanka mencapai 75,8% di bulan Juni
  • Warga Sri Lanka menghabiskan 29,6% dari pendapatan mereka untuk makanan

Paranthala belajar otodidak cara menanam sayuran dari buku dan video di YouTube.

Sekarang dia memiliki tomat, bayam, labu, akar talas dan ubi jalar di kebunnya.

Tidak semua orang cukup beruntung memiliki sebidang tanah yang luas, tetapi banyak orang Sri Lanka beralih ke sumber makanan lain - pohon nangka.

"Di setiap kebun, ada pohon nangka," kata Paranathala.

"Tetapi sampai baru-baru ini, orang tidak memperhatikan nangka. Mereka hanya jatuh dari pohon dan terbuang sia-sia."

Anoma dan keluarga di kebun sayurnya

SUMBER GAMBAR,CHAMIL RUPASINGHE

Keterangan gambar,

Anoma dan keluarga di kebun sayurnya.

Dari hasil kebun, dia sudah mulai membuat kari kelapa kental dengan buah nangka, menggantikan sayuran yang sekarang mahal untuk dibeli, atau daging.

Nangka juga sekarang muncul di makanan kottu - hidangan tumis populer yang dijual sebagai makanan jalanan.

Beberapa orang menggiling biji nangka untuk membuat tepung roti dan kue.

Nangka telah muncul di menu restoran-restoran trendi di seluruh dunia sebagai pengganti daging sejak beberapa tahun yang lalu.

Tetapi di Sri Langka, dibutuhkan krisis besar untuk membuatnya populer di sini, di mana tanaman ini tumbuh.

Lalu, seperti apa rasa buahnya?

"Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan," katanya. "Ini surgawi."

Toko roti di Nigeria 'akan punah'

Kacang di roti

SUMBER GAMBAR,TOM SAATER

Keterangan gambar,

Kacang di roti

Biasanya, Emmanuel Onuorah tidak tertarik dengan perkembangan politik di negaranya - dia adalah seorang pembuat roti dan hanya ingin menjual roti.

Namun baru-baru ini di Nigeria, pekerjaannya hampir tidak mungkin dilakukan.

"Dalam setahun terakhir, tepung terigu naik lebih dari 200%, gula naik hampir 150%, telur yang kita gunakan untuk memanggang naik sekitar 120%," katanya.

"Kami sedang merugi," katanya.

Dia harus memberhentikan 305 dari 350 stafnya. "Bagaimana mereka akan memberi makan keluarga mereka?"

Sebagai presiden Asosiasi Pembuat Roti Premium Nigeria, dia berada di pusat gerakan.

Pada bulan Juli, dia mengumpulkan hampir setengah juta pembuat roti untuk menutup pintu mereka selama empat hari dalam sebuah tindakan "penghentian layanan".

Melaluki aksi itu, dia berharap pemerintah memperhatikan dan mengurangi pajak atas produk yang diimpor.

Kombinasi dari hasil panen yang buruk dan peningkatan permintaan setelah pandemi menyebabkan harga gandum dan minyak nabati melonjak di seluruh dunia.

Invasi Ukraina memperburuk keadaan.

Di Nigeria, sebagian besar bahan pembuatan roti berasal dari impor. Tetapi sepotong roti dijual dengan harga yang lebih rendah dari Eropa sehingga jauh lebih sulit untuk menyerap kenaikan harga.

  • Inflasi makanan tahunan di Nigeria mencapai 22% di bulan Juli
  • Orang Nigeria menghabiskan 59,1% dari pendapatan mereka untuk makanan

Negara ini juga memiliki pasokan listrik publik yang tidak menentu, sehingga sebagian besar bisnis menggunakan generator pribadi berbahan bakar solar.

Harga bahan bakar minyak meningkat hingga 30%.

Nigeria sebenarnya kaya minyak, sayangnya hanya memiliki sedikit kilang bahan bakar dan harus mengimpor hampir semua solarnya.

Meskipun biayanya tiga kali lipat, Onuorah mengatakan, dia hanya bisa menaikkan harga sebesar 10-12% karena pelanggannya tidak mampu membayar lebih dari itu.

Emmanuel Onuorah di toko rotinya

SUMBER GAMBAR,TOM SAATER

Keterangan gambar,

Emmanuel Onuorah di toko rotinya.

"Warga Nigeria dimiskinkan, bisnis tutup dan upah stagnan, Anda tidak bisa membebani mereka," katanya.

Rata-rata, penduduk Nigeria menghabiskan hampir 60% pendapatan mereka untuk makanan. Di AS sebaliknya, angkanya hanya sekitar 7%.

Keadaan seperti ini membuat sulit para toko roti. "Kami bukan asosiasi amal, kami berbisnis untuk mendapatkan keuntungan."

"Tapi kami terus berjalan dengan susah payah," katanya, "agar orang Nigeria bisa makan."

Panci umum yang memberi makan 75 orang di Peru

Makanan bersama telah berubah, dari semur daging menjadi potongan pasta

SUMBER GAMBAR,GUADALUPE PARDO

Keterangan gambar,

Makanan bersama telah berubah, dari semur daging menjadi potongan pasta.

Mendaki jalan berliku-liku di atas bukit yang menghadap ke kota Lima yang berkabut, Justina Flores mencoba mencari tahu apa yang akan dia masak hari ini.

Makanan adalah masalah yang semakin sulit untuk dipecahkan setiap hari.

Pada masa puncak pandemi, Flores berkumpul 60 tetangganya mengumpulkan makanan apa pun yang dapat mereka masak.

Mayoritas penduduk San Juan de Miraflores adalah pekerja rumah tangga - juru masak, pembantu rumah tangga, pengasuh anak, dan tukang kebun - tetapi seperti Flores, sebagian besar kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Keluarga mengalami kelaparan.

Mereka mulai memasak di panci besar di luar rumah Justina, dengan kayu yang mereka kumpulkan untuk bahan bakar.

Kemudian mereka membangun gubuk kecil dan seorang pendeta setempat menyediakan kompor.

Flores meminta para pedagang pasar untuk menyumbangkan makanan yang seharusnya terbuang sia-sia.

Dua tahun kemudian mereka memberi makan 75 orang, tiga kali seminggu.

Flores, yang bekerja sebagai asisten dapur sebelum Covid, telah menjadi pemimpin di komunitasnya.

"Saya terus mengetuk pintu, mencari dukungan."

  • Inflasi makanan tahunan di Peru mencapai 11,59% di bulan Juli
  • Orang Peru menghabiskan 26,6% dari pendapatan mereka untuk makanan

Sebelumnya, Flores pernah membuat semur hangat dengan daging dan sayuran, yang disajikan bersama nasi.

Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, sumbangan makanan telah berkurang drastis dan semua jenis makanan menjadi lebih sulit didapat.

"Kami putus asa, saya harus mengurangi porsinya," kata Flores.

Dia berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti beras.



Penulis : one

Media Liputan Indonesia

DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers


HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK


Kirim via:

WhatsApps / SMS:
08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com

PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.



Komentar


Berita lainnya:




toko online zeirshopee

#LIPUTAN_TERKAIT$type=carousel

Nama

#Berita Viral,7,#BeritaViral,579,#MafiaTanah,10,#Mudik2023,19,#Mudik2024,2,#Pemilu2024,51,#UMKM,1,Advertorial,419,antisipasi,7,Apel,1,bahan pangan,1,BAIS,5,Bakti sosial,14,Banjir,1,Banjir susulan,1,bansos,5,bantuan,1,bencana,4,bencana Alam,3,berbagai,1,Berbagi,5,Beri Taliasih,1,Berita Terkin,1,Berita Terkini,891,Berita Utama,2948,Berita warga,1,Berita-Terkini,3783,BIN,11,bisnis,3,BNNK,16,BNNP,10,BPBD,1,BPN,4,BRI,1,Bukber,2,Capres 2024,28,Ciptakan,1,Covid-19,131,Curanmor,1,daera,1,daerah,1,Deklarasi,2,demonstrasi,2,Destinasi-Wisata,70,Dewan Pers,8,Dinkes,1,distribusi,1,egional,1,EkoBis,439,ekonomi,7,Ekonomi -bisnis,5,ekonomi bisnis,2,evakuasi,2,evaluasi,2,fasilitas,4,Galeri-foto-video,172,Gaya-Hidup,122,Hak Jawab,4,Hoax / Fakta,5,Hobby,75,HuKri,3,HuKrim,2193,hukum,34,hukum Polri,25,identitas,1,index,2,Info Haji,21,Inovasi,1,insiden,2,Internasional,381,Internet,93,islami,4,Jum'at Curhat,1,Kamtibmas,1,Kebijakan,2,Kemenkes,1,kenaikan pajak,1,Kesehatan,551,Kicau Mania,29,kontroversi,1,Korupsi,8,KPK,24,Kuliner,20,Kunjungan,1,Laporan Masyarakat,14,Laporan-Masyarakat,457,Lindo-TV,133,Liputan Haji Indonesia,7,Liputan-Investigasi,393,Lowongan Kerja,4,mahasiswa,1,masyarakat,1,Melek-Hukum,87,Melepas Limed,1,Miras,1,Nasional,1945,nasional hukum,1,nasional regional,1,Negara,1,Nobar,1,Nobar film,1,Olahraga,121,Online,1,operasi,3,operasi Semeru,1,Opini Rakyat,161,organisasi,2,Otomotif,12,patroli,3,peduli sosial,3,Pelayanan,1,Pemalsuan,1,Pemerinta,4,Pemerintah,1882,Pemerintah Regional,2,pemerintahan,1,Pemilu 2024,95,pencurian,1,Pendidikan,152,penduduk,1,penertiban PKL,1,Pengaduan,1,pengarahan,1,pengawalan,1,penghargaan,2,pengukuhan,1,penimbunan,1,penipuan,2,Peristiwa,704,PERS,31,Pilpres 2024,32,Politik,786,politisi,2,POLR,3,POLRI,2907,Polri Regional,3,Pungli,50,Ranmor,1,Regiona,3,Regiona l,1,Regional,6927,Regional Hukrim,4,regional Nasional,1,Regional pemerintah,5,Regional peristiwa,1,Relawan,2,Religi,328,santunan,1,Santuni Anak Yatim,2,Satgas,1,Satkamling,1,Sejarah,63,Selebritis,80,Seni-Budaya,101,senirgitas,1,sertifikat,1,ShowBiz,109,Sidokkes,1,Situasi Kondusif,1,sosial,6,Sukseskan Posyandu,1,Tauziah,2,Tebar kebaikan,1,Technology,145,Tips-Trick,122,TNI,806,TNI Al,6,TNI AU,2,TNI-Polri,50,tokoh agama,3,Tokoh masyarakat,6,UMKM,1,upacara,1,Wisata,1,wujud kepedulian,1,
ltr
item
Berita Utama, Informasi Terbaru, Kabar Terkini, Indonesia dan Dunia: Lima negara, lima makanan - Cara mengatasi krisis akibat melambungnya harga pangan
Lima negara, lima makanan - Cara mengatasi krisis akibat melambungnya harga pangan
Harga makanan kini menjadi sangat mahal dan terkadang langka didapat di seluruh dunia. Masyarakat di berbagai belahan dunia harus beradaptasi dengan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio8YXMlKlMjXmQ9KlV7ly8X_1ORotM789RuVCytapHyT0VonMy6WU6JlZdYN0ZAia2xKFpo_X0tolaYJXANoxcKROtUWX-8hkJ7IaYH-I08nEYsCbNI0O3nSP_N9XsSuxbR9lg61wYM_dfgr7mY-grqa_p6sK2-d06sw9j9vm_2ybsyMslP4lXC94lHA/s320/Screenshot_2022-08-25-16-44-50-31.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio8YXMlKlMjXmQ9KlV7ly8X_1ORotM789RuVCytapHyT0VonMy6WU6JlZdYN0ZAia2xKFpo_X0tolaYJXANoxcKROtUWX-8hkJ7IaYH-I08nEYsCbNI0O3nSP_N9XsSuxbR9lg61wYM_dfgr7mY-grqa_p6sK2-d06sw9j9vm_2ybsyMslP4lXC94lHA/s72-c/Screenshot_2022-08-25-16-44-50-31.jpg
Berita Utama, Informasi Terbaru, Kabar Terkini, Indonesia dan Dunia
https://www.liputanindonesia.co.id/2022/08/lima-negara-lima-makanan-cara-mengatasi.html
https://www.liputanindonesia.co.id/
https://www.liputanindonesia.co.id/
https://www.liputanindonesia.co.id/2022/08/lima-negara-lima-makanan-cara-mengatasi.html
true
2214155929705458232
UTF-8
Buka semua Berita BERITA TIDAK ADA BUKA SEMUA BACA JUGA BALAS Cancel saja HAPUS Penulis NEWS HALAMAN ARTIKEL BUKA SEMUA Penting Dibaca.. BERITA UTAMA Arsip CARI SEMUA BERITA YANG KAMU CARI TIDAK ADA BRO.. Kembali saja.. Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content