Wartawan menemui Risma di Balai Kota Surabya, Selasa (21/4/2020) sore. Tepatnya di halaman Balaikota Surabaya seusai melakukan teleconference.
"PSBB kan sudah disetujui oleh Kemenkes, untuk persiapan Surabaya bagaimana?," begitu tanya wartawan.
Namun Sayangnya, awak media tidak mendapatkan jawaban untuk masalah PSBB ini.
"Sudah seperti yang dilakukan Surabaya, pasar harus pakai masker, jaga jarak sudah dipasang protokolnya, pakai masker, kalau PSBB atau Lockdown orang yang tidak bisa mencari nafkah, warga harus dijamin." kata Risma.
"Bukan hanya 766 ribu sekian warga itu solusinya bagaimana, warga saya di Surabaya agar bisa menopang kebutuhan sehari hari, saya hitung, kalau saya memutuskan lockdown saya harus menyiapkan kebutuhan mereka, bukan hanya warga ktp Surabaya saja, dari luar daerah kalau mata pencarihannya di Surabaya itu juga saya pikirkan," saat melakukan teleconference.
Selain itu, Risma hanya menjelaskan perihal edaran, yang sempat dikeluarkan olehnya, yakni surat edaran mobilitas penduduk.
"Ada edaran untuk mobilitas penduduk, Iya kalau PNS enak, lalu yang tukang becak, pegawai yang dipecat, ya pokoknya warga saya yang menengah kebawah nasibnya bagaimana," imbuhnya. (one)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar