Liputan Indonesia || Surabaya - Fenomena motor Vario brebet diduga usai mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Surabaya Utara pada 29/10/2025.
Pengisian pertalite di SPBU di lakukan pemilik kendaraan R2 Ahmad Rizal, asal Surabaya.
Menurut keterangannya pada saat itu ia mengalami ketidak stabilan kendaraan R2 nya usai pengisian pertalite, benar mas kendaraan saya brebet dan di lakukan penyedotan bersama teman di tempat kerja," ungkap Rizal & Gufron sambil menunjukkan vidio kepada liputan Indonesia, saat mengeluarkan pertalite dari tangki kendaraannya.
Hasil dari penyodetan pertalite, saya ganti dengan Pertamax, Alhamdulillah kendaraan saya stabil," akunya.
"Senada dengan yang di sampaikan Romli & Maisaroh asal warga Bubutan Surabaya, saya juga alami seperti itu usai pengisian pertalite, kendaraan saya brebet," kata dia kepada Liputan Indonesia. Melalui WhatsApp.
Dan banyak warga mengeluh dengan hal itu, di TikTok pun Viral teman-teman juga banyak membuat status di WhatsApp," pungkasnya.
Selain itu "PT. Pertamina Patra Niaga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas banyaknya keluhan pengguna sepeda motor yang mesinnya mengalami "brebet" setelah melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di Jawa Timur (Jatim).
Permintaan maaf disampaikan langsung Mars Ega Legowo Putra, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh konsumen yang mengalami ketidaknyamanan atas kejadian ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/10) dilansir CNN Indonesia pada 30/10.
Terkait kejadian itu, ia mengatakan Pertamina akan segera melakukan investigasi menyeluruh.
Hal itu dilakukan untuk memastikan penyebab gangguan dan menyiagakan posko layanan konsumen di wilayah terdampak.
Mars Ega menambahkan sebenarnya berdasarkan hasil uji laboratorium, produk Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya dalam kondisi sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Meski demikian, Pertamina Patra Niaga tetap melakukan investigasi lanjutan di tingkat SPBU untuk memastikan kualitas pada jaur distribusi.
"Kami berkomitmen menindaklanjuti setiap laporan secara bertanggung jawab. Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan laporan di luar wilayah posko, Pertamina menyediakan berbagai kanal pelaporan resmi, yaitu di SPBU terakhir tempat pembelian BBM atau menghubungi Pertamina Contact Center 135 melalui telfon, email maupun DM media sosial," pungkasnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyebut seluruh proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.
"Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga," ujar Ahad.
Meskipun demikian, sebagai langkah tindak lanjut atas masalah yang terjadi, Pertamina Patra Niaga telah melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Surabaya sebagai mayoritas supply point BBM area terdampak.
Hasilnya; BBM sebenarnya dinyatakan on spec atau sesuai spesifikasi.
"Saat ini sedang berjalan investigasi lanjutan untuk pengecekan kualitas dan kuantitas (QQ) BBM di level SPBU sebagai titik distribusi akhir kepada masyarakat. Rangkaian investigasi ini dilaksanakan guna memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk," kata Ahad.
Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan ramai melaporkan sepeda motor mereka mendadak mesinnya "brebet" atau tersendat hingga mogok setelah mengisi BBM di sejumlah SPBU.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas Pertalite dan efektivitas pengawasan distribusi BBM bersubsidi di lapangan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan dirinya sudah menurunkan tim untuk melakukan verifikasi fakta terkait banyaknya keluhan pengguna sepeda motor yang mesinnya mengalami "brebet" setelah melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di Jawa Timur (Jatim).
Tim yang dimaksud disampaikan Bahlil yaitu Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), serta menegaskan balai tersebut tengah melakukan verifikasi fakta.







Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar