Liputan Indonesia || Madiun – Yayasan Djimad Nuswantoro Bangkit menyuarakan harapan agar pemerintah Kabupaten Madiun lebih peka terhadap kondisi masyarakat, khususnya para pengamen atau “Manusia Silver” yang sering terjaring oleh Satpol PP. Dalam sebuah pertemuan di kantor Satpol PP, pengurus yayasan menyampaikan keluh kesah dari para pengamen yang merasa menjadi sasaran penangkapan tanpa adanya solusi yang jelas. Kamis, (19/9 2024).
Penulis : one
Candra, perwakilan Satpol PP, menegaskan komitmen untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia menyatakan bahwa para pengamen memiliki potensi seni yang perlu diakui dan difasilitasi. "Kami akan membantu teman-teman silver agar mereka mendapatkan wadah untuk berkarya," ujarnya.
Tyawanaji, pengurus yayasan, menambahkan bahwa banyak dari mereka yang memiliki bakat musik dan seni. Ia berharap pemerintah dapat menyediakan dukungan yang lebih nyata dan menciptakan program yang membantu masyarakat yang membutuhkan. "Pemerintah perlu mendengar langsung suara rakyat untuk mengembangkan potensi yang ada," tuturnya.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan akan terjalin kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi yang berkelanjutan, sehingga para pengamen dapat berkontribusi positif tanpa harus merasa tertekan oleh penegakan aturan yang ketat. Melalui dialog dan tindakan nyata, semoga kedepannya ada perhatian lebih dari pemerintah terhadap kelompok-kelompok yang terpinggirkan, pungkasnya.
Penulis : one
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar