Raup Keuntungan Ratusan Juta, Tambang Ilegal Desa Krajan Ketindan Lawang Marak Terjadi di Musim Penghujan

Liputan Indonesia || Malang, - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat Jakarta sebelumnya sudah mengingatkan untuk semua pihak menjaga lingkungan guna menghadapi dampak bencana hidrometeorologi akibat La Nina dan musim hujan.

Dijelaskan bencana hidrometeorologi bukan hanya disebabkan oleh La Nina atau curah hujan yang tinggi, tapi juga daya dukung dan daya tampung lingkungan berperan penting.

Ilegal mining salah satunya, terdapat perusakan dampak lingkungan yang menyebabkan masyarakat sekitar terdampak berlokasi di Desa Krajan, Kelurahan Ketindan, Kecamatan Lawang kabupaten Malang di dalam wilayah hukum Polres Malang pun mulai marak terjadi penambang liar dengan modus hanya menambang beberapa minggu saja.

Berdasarkan sumber HO (inisial) di lokasi pemukiman warga, terdapat tambang ilegal milik Zainal Abidin yang melakukan penambangan hanya beberapa minggu saja.

"Biasanya habis nambang seminggu, trus pindah tempat lagi lalu menambang di tempat yang baru," kata sumber HO, Rabu (14/12/2022).

Terkait adanya dugaan illegal mining UU minerba, berdasarkan informasi di lapangan inisial HO (red.) menyampaikan bahwa ada beberapa oknum serta Persero (Perusahaan) yang terlibat dalam penjualan hasil ilegal mining dengan nilai kontrak ratusan juta rupiah.

"Hasilnya untuk dibuat pengurukan proyek perumahaan mas," kata HO.

Perlu diketahui, dalam UU Minerba, denda kegiatan penambangan ilegal dinaikan menjadi paling banyak Rp 100 miliar dari sebelumnya Rp 10 miliar. Kendati demikian, sanksi penjara justru dipersingkat menjadi paling lama 5 tahun dari sebelumnya 10 tahun.

Selain itu, undang undang Minerba juga mengatur pemberian sanksi dan denda tanpa izin usaha pertambangan (IUP), izin usaha pertambangan khusus (IUPK), izin pertambangan rakyat (IPR), surat izin pertambangan bantuan (SIPB), Bersambung.

---

Penulis : Tjan08

Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"

---