Pemimpin adalah seorang pengambil keputusan. Kita ketahui bersama bahwa salah satu pemimpin dunia yang dikenal berani mengambil keputusan adalah The Founding Father “Ir. Soekarno”. Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko karena dia sebagai pengambil keputusan dan keputusan yang salah sekalipun akan lebih baik daripada tidak mengambil keputusan sama sekali. Pemimpin harus mampu menggunakan kekuasaannya dengan bijaksana. Seorang pemimpin juga harus memiliki strategi dan pemikiran yang mampu memikat dan memberi ilham bagi orang lain, berarti dia memiliki daya tarik tersendiri bagi orang lain. Untuk memiliki daya tarik yang besar, pemimpin tersebut harus berani menantang tradisi yang tidak sesuai. Selain itu, Perlu disadari dan pahami bahwa merubah tradisi bukan berarti harus merubah keadaan secara radikal. Ketahuilah bahwa prestasi besar selalu didahului dengan pemikiran yang besar, oleh karena itu untuk dapat mencapai prestasi yang besar anda harus memiliki pemikiran yang besar terlebih dahulu karena itu dibutuhkan untuk merubah tradisi yang sudah ada dan anda harus memiliki harapan dan semangat yang tinggi untuk menatap masa depan kemudian memproyeksikan diri kita sendiri dan orang lain ke dalam skenario masa depan yang positif. Untuk mendapat sosok pemimpin yang mempunyai kepemimpinan global, strategis dan visioner tentunya harus didapatkan dengan disiplin tinggi. Tanpa adanya kedisplinan yang tinggi dari seorang pemimpin sangat mustahil dapat menyelesaikan semua persoalan.
Kepemimpinan seperti ini mempunyai pengaruh yang luas di percaturan dunia, mempunyai pandangan yang jauh ke depan serta mampu menciptakan sinergi yang solid melalui visi, misi, strategi dan struktur organisasi yang disiapkan sebagai sarana mencapai tujuan tertinggi. Seiring dengan kompleksitas situasi dan tantangan ke depan, maka kita harus memiliki kualitas kepemimpinan yang handal dan karakter yang kuat agar negara ini semakin besar dan jaya. Sedikitnya ada empat pedoman praktis yang perlu dimiliki seorang pemimpin ke depan yaitu:
• Kemampuan berpikir cepat dan bertindak tepat;
• Kemampuan berpikir strategis dan bertindak taktis;
• Kemampuan berupaya keras dan bekerja cerdas; dan
• Kemampuan komunikasi berbahasa tegas dan bernada lugas.
Keempat hal ini perlu diterapkan dengan sikap kepemimpinan terbuka (open minded) dan pola pikir yang mau terus berkembang (growth mindset) dengan perubahan situasi dan jaman yang semakin kompleks. Dalam menghadapi tantangan permasalahan ini maka dapat kita membahas tiga persoalan tersebut, yaitu:
- Kepemimpinan Nasional yang belum diakui dalam penanganan Covid-19
Dalam menghadapi situasi krisis seperti sekarang, kepemimpinan Nasional menjadi kunci untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. Belajar dari negara Cina, Arab Saudi, Jerman, dan Vietnam. Mereka telah mampu bergerak cepat dalam mengidentifikasi warganya yang positif Covid-19, menindaklanjuti dengan penanganan hingga Vaksin sehingga mampu menekan tingkat kematian. Pemerintah Cina, berhasil menjinakkan Virus Corona dengan menerapkan lima kebijakan pemerintah, yaitu: Kecepatan dan Akurasi, Keputusan Tepat di Waktu Tepat, Penggunaan Big Data dan Teknologi, Kerja Sama Semua Pihak, & Keterbukaan Informasi. Maka Pemerintah harus dapat memberikan keyakinan bahwa kebijakan yang diambil adalah yang terbaik bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia. Hal tersebut diperlukan agar tidak terjadi kepanikan atau teror ditengah situasi yang tidak menentu saat ini. Dengan informasi yang jujur dan jelas akan menciptakan kepercayaan dan mampu meningkatkan solidaritas sosial yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi permasalahan termasuk pemberantasan virus Covid-19.
- Kepemimpinan Nasional belum mampu dalam pemulihan Ekonomi Nasional.
Untuk menjawab tantangan tersebut sangat dibutuhkan pemimpin yang berkarakter. Setidaknya ada tiga karakter yang wajib dimiliki pemimpin dalam menghadapi berbagai perubahan dan ketidakpastian, yaitu:
• Pemimpin yang mampu merencanakan, dibarengi intelektual yang tinggi dan penguasaan kondisi makro ekonomi nasional dari segala aspek;
• Pemimpin yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat, figur pekerja tekun; dan
• Pemimpin yang menjadi rujukan semua pihak dalam pemecahan masalah bangsa yang setia dengan nilai-nilai dasar bangsa dan menjadi teladan bagi kehidupan masyarakat.
- Kepemimpinan Nasional yang belum mampu menyusun visi global untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kepemimpinan Demokratis yang kuat akan mampu memunculkan empati, kerja sama, dan saling tolong-menolong, bergotong-goyong di tengah masyarakat. Sebagaimana nilai-nilai luhur pendahulu, meliputi kejujuran, bertanggungjawab, suka menolong, dan rendah hati. Pemimpin yang mempunyai tanggung jawab akan melakukan yang terbaik dan maksimal bagi keselamatan dan kesehatan masyarakat. Wewenang menggunakan semua sumber daya negara hanya untuk memenuhi tanggungjawabnya kepada rakyat. Upaya dalam mendukung Kepemimpinan Nasional perlu dilakukan, alasannya dengan Kepemimpinan yang kuat maka akan mampu menggalang kerjasama sehingga terbangun kolaborasi dan solidaritas dari semua komponen bangsa. Sebagai seorang pemimpin tentu akan mempunyai tanggung jawab dan melakukan yang terbaik serta maksimal bagi keselamatan bangsa dan kesehatan masyarakatnya.
Pemimpin harus berusaha membantu dan meningkatkan upaya daerah agar lebih bisa optimal memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pentingnya kebersamaan Gugus Tugas Pusat, Gugus Tugas Daerah bersama unsur pemerintah pusat di daerah dan unsur lainnya termasuk TNI/Polri dalam penanganan bencana. Kerja sama, kerja keras, tidak menyerah, dan juga selalu fokus, tentunya akan menjadi kebahagiaan dan kebanggaan apabila mampu tercapai keberhasilan dan keluar dari masa-masa yang sulit.
- Kesimpulan
Seorang pemimpin harus mau hadir dan turun kelapangan/ditengah-tengah masyarakat untuk mengayomi rakyatnya.
• Pemimpin demokratis sejati adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan dan menerima resiko ditengah tantangan dan tekanan dalam bentuk apapun, serta menerima semua masukan dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi keberhasilan tugas dan tanggung jawab;
• Pemimpin Demokratis harus turun kelapangan untuk melihat dan terlibat langsung ditengah permasalahan yang ada, sehingga cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan; dan
• Bahwa untuk mencapai visi dan misi, diperlukan tekad kepemimpinan yang kuat didukung pengetahuan dan pengalaman kepemimpinan. (Red/Tjan)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar