Liputan Bekasi - Menjelang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bekasi 15 April 2020, Warga RW 10 Jl. Rawa Bebek, Kotabaru, Bekasi Barat. Warganya melakukan kegiatan sosialisasi dan controling, melalui Satgas Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).
Kegiatan ini diketuai Husen selaku ketua pelaksana di RW 10 dan dibantu Pengurus RW beserta Karang Taruna melakukan sosialisasi bersama melawan corona, guna memberikan pemahaman bahaya virus covid-19 supaya selalu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan diam di rumah saja.
Sebagai pelopor, RW 10 para warga wajib siaga Covid 19 yang dimotori Husen sebagai ketua Pelaksana, Ia mengatakan perang melawan corona dengan melakukan penyemprotan disinfektan, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengendalian penyebaran virus corona atau familier disebut corona. Senin, (13/4/2020).
Saat di konfirmasi oleh awak media Liputan Indonesia Husen mengatakan, "Penyemprotan disinfektan ini akan menjadi rutinitas setiap minggu di RW 10 sebagai wujud perlawanan dan pencegahan terhadap virus corona dengan 4M sebagai langkah perlawanan.
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengendalian penyebaran COVID-19.
2. Melakukan pembatasan keluar/masuk wilayah.
3. Melakukan penyemprotan disinfektan.
4. Memberlakukan pemakaian masker bagi warga yang keluar.
"Mencegah ltu lebih baik dari pada mengobati, maka justru itu kita lakukan kegiatan ini bersama warga," ujarnya.
Lanjut Husen, "Penyebaran virus covid 19 tiap hari makin bertambah, di media cetak maupun media TV, kasusnya itu makin kedepan bukan makin menurun justru sebaliknya semakin meningkat kalau bukan kita yang bergerak, kalau bukan dari diri kita sendiri yang berperan, siapa lagi yang akan peduli," tambahnya.
"Virus Corona ini bukan wabah penyakit biasa dan jangan dianggap remeh, jangankan di Indonesia, di negara Cina yang awal mulai penyebarannya yang semula ada tingkat penurunan justeru timbul lagi di daerah Cina yang lain. Bahkan di seluruh dunia virus ini setiap hari makin bertambah, korban yang berjatuhan, bukan hanya ODP, PDP justru sekarang ini OTG, (orang tanpa Gejala)," jelasnya.
"Dari kegiatan ini kami membuat gerakan bersama lawan corona, dengan melibatkan unsur masyarakat. Mulai RW, RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, kader posyandu, PKK dan segenap masyarakat RW 10 lainya, yang berupaya sekuat tenaga bersatu memerangi virus covid19 ini," tukasnya.
Sementara Ahmad Sofyan selaku Ketua RW 10 saat di kofirmasi oleh awak media Liputan Indonesia menambahkan, "Kami memberlakukan ke setiap warga, baik warga kampung atau warga di luar kampung, ketika memasuki wilayah RW 10 harus di semprot dan cuci tangan, dengan air sabun atau hand sanitizer," tuturnya.
"Adapun untuk antisipasi kita membuat akses jalan hanya satu pintu sambil di semprot, sebagai ikhtiar kita supaya bersama sama memerangi virus corona di kawasan kami. Mari kita bersatu untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid 19," tutup ketua RW 10. (tri/agg)
Kegiatan ini diketuai Husen selaku ketua pelaksana di RW 10 dan dibantu Pengurus RW beserta Karang Taruna melakukan sosialisasi bersama melawan corona, guna memberikan pemahaman bahaya virus covid-19 supaya selalu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan diam di rumah saja.
Sebagai pelopor, RW 10 para warga wajib siaga Covid 19 yang dimotori Husen sebagai ketua Pelaksana, Ia mengatakan perang melawan corona dengan melakukan penyemprotan disinfektan, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengendalian penyebaran virus corona atau familier disebut corona. Senin, (13/4/2020).
Saat di konfirmasi oleh awak media Liputan Indonesia Husen mengatakan, "Penyemprotan disinfektan ini akan menjadi rutinitas setiap minggu di RW 10 sebagai wujud perlawanan dan pencegahan terhadap virus corona dengan 4M sebagai langkah perlawanan.
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengendalian penyebaran COVID-19.
2. Melakukan pembatasan keluar/masuk wilayah.
3. Melakukan penyemprotan disinfektan.
4. Memberlakukan pemakaian masker bagi warga yang keluar.
"Mencegah ltu lebih baik dari pada mengobati, maka justru itu kita lakukan kegiatan ini bersama warga," ujarnya.
Lanjut Husen, "Penyebaran virus covid 19 tiap hari makin bertambah, di media cetak maupun media TV, kasusnya itu makin kedepan bukan makin menurun justru sebaliknya semakin meningkat kalau bukan kita yang bergerak, kalau bukan dari diri kita sendiri yang berperan, siapa lagi yang akan peduli," tambahnya.
"Virus Corona ini bukan wabah penyakit biasa dan jangan dianggap remeh, jangankan di Indonesia, di negara Cina yang awal mulai penyebarannya yang semula ada tingkat penurunan justeru timbul lagi di daerah Cina yang lain. Bahkan di seluruh dunia virus ini setiap hari makin bertambah, korban yang berjatuhan, bukan hanya ODP, PDP justru sekarang ini OTG, (orang tanpa Gejala)," jelasnya.
"Dari kegiatan ini kami membuat gerakan bersama lawan corona, dengan melibatkan unsur masyarakat. Mulai RW, RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, kader posyandu, PKK dan segenap masyarakat RW 10 lainya, yang berupaya sekuat tenaga bersatu memerangi virus covid19 ini," tukasnya.
Sementara Ahmad Sofyan selaku Ketua RW 10 saat di kofirmasi oleh awak media Liputan Indonesia menambahkan, "Kami memberlakukan ke setiap warga, baik warga kampung atau warga di luar kampung, ketika memasuki wilayah RW 10 harus di semprot dan cuci tangan, dengan air sabun atau hand sanitizer," tuturnya.
"Adapun untuk antisipasi kita membuat akses jalan hanya satu pintu sambil di semprot, sebagai ikhtiar kita supaya bersama sama memerangi virus corona di kawasan kami. Mari kita bersatu untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid 19," tutup ketua RW 10. (tri/agg)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar