Dinilai lamban kinerjanya dalam tangani kasus, Polrestabes Surabaya di Datangi Ribuan Anggota Pencak Silat Pagar Nusa Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Liputan Surabaya - Ditengah Virus Corona atau Covid-19 melanda diseluruh penjuru dunia bahkan Kota Pahlawan, Mapolrestabes Surabaya di unjuk rasa oleh ribuan anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa, Selasa (7/4/2020) pagi.
Massa ini dari perguruan pencak silat Pagar Nusa meminta kejelasan atas rekannya seperguruan di keroyok hingga meninggal dunia, mereka sengaja berdemo didepan Polrestabes sambil menyuarakan aksi tuntutan agar segera dicari dan diproses hukum.
Kejadian pengeroyokan anggota pencak silat Pagar Nusa itu terjadi Sabtu (21/3/2020) lalu. Satu dari empat pesilat Pagar Nusa yang tewas dikeroyok itu bernama Wahyu Eko Prasetyo. Wahyu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (4/4/2020).
Ribuan pendemo Pagar Nusa akhirnya didatangi oleh Kapolrestabes Surabaya dan menerima perwakilan diantara mereka agar segera terselesaikan serta membubarkan diri, mengingat ratusan massa ini sangat riskan terjangkit virus Corona.
Adapun tuntutan para massa itu meminta keadilan agar proses hukum terhadap kasus pengeroyokan yang sudah dilaporkan ke Polrestabes segera dilaksanakan dan diproses secepatnya.
“Kami menyayangkan kinerja kepolisian Polrestabes Surabaya ini sangat lamban dalam melakukan penindakan terhadap pelaku tindak kriminal, apakah ini cerminan kerja polisi Surabaya yang sangat santai, Kami cuma minta keadilan. Saya dari Jawa Tengah jauh-jauh ke Surabaya untuk meminta keadilan kepada polisi terhadap kasus pengeroyokan saudara kami, jika tak kunjung ditemukan pelakunya akan kami demo lagi bahkan akan lebih banyak dari jumlah yang sekarang,” kata Joko salah satu massa dengan nada emosi.
Sementara saat dikonfirmasi pihak Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho belum dapat menemui jumpa pers awak media dan sangat sulit ditemui, terkait penjelasan adanya unjuk rasa dari pesilat Pagar Nusa di markas Polrestabes Surabaya. (one)
Massa ini dari perguruan pencak silat Pagar Nusa meminta kejelasan atas rekannya seperguruan di keroyok hingga meninggal dunia, mereka sengaja berdemo didepan Polrestabes sambil menyuarakan aksi tuntutan agar segera dicari dan diproses hukum.
Kejadian pengeroyokan anggota pencak silat Pagar Nusa itu terjadi Sabtu (21/3/2020) lalu. Satu dari empat pesilat Pagar Nusa yang tewas dikeroyok itu bernama Wahyu Eko Prasetyo. Wahyu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (4/4/2020).
Ribuan pendemo Pagar Nusa akhirnya didatangi oleh Kapolrestabes Surabaya dan menerima perwakilan diantara mereka agar segera terselesaikan serta membubarkan diri, mengingat ratusan massa ini sangat riskan terjangkit virus Corona.
Adapun tuntutan para massa itu meminta keadilan agar proses hukum terhadap kasus pengeroyokan yang sudah dilaporkan ke Polrestabes segera dilaksanakan dan diproses secepatnya.
“Kami menyayangkan kinerja kepolisian Polrestabes Surabaya ini sangat lamban dalam melakukan penindakan terhadap pelaku tindak kriminal, apakah ini cerminan kerja polisi Surabaya yang sangat santai, Kami cuma minta keadilan. Saya dari Jawa Tengah jauh-jauh ke Surabaya untuk meminta keadilan kepada polisi terhadap kasus pengeroyokan saudara kami, jika tak kunjung ditemukan pelakunya akan kami demo lagi bahkan akan lebih banyak dari jumlah yang sekarang,” kata Joko salah satu massa dengan nada emosi.
Sementara saat dikonfirmasi pihak Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho belum dapat menemui jumpa pers awak media dan sangat sulit ditemui, terkait penjelasan adanya unjuk rasa dari pesilat Pagar Nusa di markas Polrestabes Surabaya. (one)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar