Jakarta, Liputan Indonesia - Rapat kerja komisi enam DPR dengan sejumlah menteri, dibatalkan mendadak karena DPR memilih untuk membahas legislasi.
Pembatalan dilakukan di saat Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Kepala BKPM Franky Sibarani, sudah duduk di hadapan para anggota dewan untuk membahas Masyarakat Ekonomi ASEAN, Globalisasi, serta masalah gula, beras dan garam.
"Rapat ini timing-nya tidak tepat karena hari ini adalah hari legislasi. Kami harus fokus bahas legislasi dulu sekarang," ungkap Ketua komisi 6 DPR, Achmad Hafisz Tohir, di ruang rapat komisi 6, Kamis (04/02).
Sementara, anggota Komisi 6 dari fraksi PDIP, Aryo Bimo menyalahkan Sekretariat Jenderal DPR, yang "terlalu mepet" menginfokan jadwal rapat yang sebenarnya.
"Sekretariat jenderal harusnya bisa infokan lebih awal. Saya baru tahu pukul 8.59, untuk rapat yang pukul 10.00," ungkap Aryo Bimo di ruang rapat komisi.
Salah satu undangan rapat, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, menerima keputusan pembatalan rapat yang mendadak itu.
"Ya, mau gimana lagi. Kalau diterusin bisa nggak legal. Salah-salah sedikit biasa lah itu. Sekalian silaturahmi dengan teman-teman," ungkapnya saat hendak meninggalkan gedung DPR, kepada wartawan Liputan Indonesia, Rafki Hidayat.
Badan Legislasi DPR berkali-kali menyebut akan mengesahkan setidaknya 10 Rancangan Undang-undang menjadi Undang-undang pada Maret 2016, untuk memenuhi target Program Legislasi Nasional.
DPR harus mengejar waktu karena masa sidang akan berakhir pula (reses) pada bulan Maret.(bbc).