Liputanindonesia.co.id,
Malang -
Sebanyak kurang lebih 10 orang kawanan terroris bersenjata lengkap tanpa diduga
masuk kedalam gedung Balaikota Malang dan menyandera Walikota beserta seluruh
staf (13/11). Spontan hal ini membuat kantor Balaikota mengalami situasi
darurat dan kepanikan luar biasa.
Teriakan histeris para pegawai yang berupaya
menyelamatkan diri terdengar hingga halaman luar gedung dan menarik perhatian
warga yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Tidak berselang lama kabar dikuasainya gedung Balaikota
Malang oleh sekelompok kawanan teroris diketahui oleh tim intelijen kewilayahan dan segera melaporkan informasi
ini ke Pangdam V/Brawijaya. Setelah mendapat cukup informasi Pangdam
V/Brawijaya kemudian memerintahkan Satuan Yonif 500/Raider yang bertempat di
Surabaya untuk segera melaksanakan operasi Raid dan pembebasan sandera. Dalam waktu
singkat, perintah
Pangdam V/Brawijaya segera direspon oleh Danyonif 500/Raider dengan mengeluarkan langkah
– langkah prosedural
mengerahkan tim penanggulangan terror (Gultor).
Setelah seluruh informasi sasaran dan
kekuatan lawan berhasil dipetakan pada tanggal 14 November 2014 pukul 08.00 WIB
sebanyak kurang lebih 30 personil Gultor segera dikerahkan untuk melaksanakan
operasi Raid pembebasan sandera. Agar mempermudah operasi pembebasan sandera
tim Gultor di lengkapi 2 Rantis PJD, 1 Rantis APC jenis Anoa, 1 unit helikopter
jenis Bell 105 dan 4 unit kendaraan trail serbu.
Dengan gerakan yang cepat dan terkoordinasi tim Gultor kemudian
merangsek masuk diselingi suara ledakan dan tembakan disela – sela ruang gedung
Balaikota. Tidak lama kemudian 10 anggota teroris berhasil dilumpuhkan dan Walikota Malang beserta
seluruh staf akhirnya dapat diselamatkan dari aksi penyanderaan.
Peristiwa diatas adalah puncak dari
simulasi latihan yang ditunjukkan oleh satuan Yonif 500/Raider dalam rangka
latihan pemantapan dimana satuan Rindam V/Brawijaya adalah pihak penyelenggara
dibawah pimpinan Kolonel Inf Agus YR Agustinus selaku Danrindam/Danlat.
Tujuan diadakan latihan tersebut tak lain untuk melatih
serta memelihara kemampuan pasukan Yonif 500/Raider agar selalu siap menghadapi
berbagai situasi darurat yang dapat terjadi sewaktu – waktu seperti yang di
simulasikan diatas.







