Foto: Data orang yang meninggal dunia masih dapat Bansos Corona |
Dari pantauan wartawan investigasi media Liputan Indonesia di beberapa daerah di Surabaya banyak laporan, bahwa warga yang betul - betul membutuhkan tidak tersentuh dana dan sembako bansos covid-19.
Salah satunya kawasan Sidotopo Semampir, Surabaya. Sejumlah warga mendatangi RT 10 dan RW 08 jl. Kunti guna mengklarifikasi dirinya tidak dapat bansos covid-19.
Keluhan tukang becak yang terdampak corona
Soleh salah satu Warga Jl. Kunti RW. 08 mengatakan kepada wartawan, "Saya tidak mendapatkan bantuan dari kelurahan, mulai PKH, BLT, bahkan sembako, padahal saya sangat mengharapkan mas, karena saya tidak kerja selama terjadi wabah corona ini, pekerjaan saya tukang becak mas," ujarnya. Selasa, (13/5/2020).
Lanjut Soleh, "Penghasilan saya sekarang tidak cukup untuk di makan, apalagi beli baju lebaran, tapi anehnya saya tidak di beri bansos corona itu, hingga saya datangi RT dan RW bahkan kelurahan Sidotopo, tapi sia sia mas, jawabannya nama saya tidak terdaftar, namun anehnya mas, orang yang berkecukupan bahkan kaya kok mendapatkan dana bansos corona itu, ini kan aneh mas. Mendata apa yang di input oleh kelurahan itu, padahal kalau RT dan RW saya sudah di data loh mas," kata tukang becak itu sambil berlinang air mata.
Dari data yang diperoleh wartawan Investigasi Liputan Indonesia, lembaran data yang beredar di RT dan RW, nama nama warga terdaftar sangatlah banyak, mencapai seribu lebih, namun pembagian hanya mencapai enam ratus sekian saja.
Pernyataan Staff RT 10, RW 08 Jl. Kunti
Sementara, staff RT 10 RW 08 Digul, jl. Kunti, saat ditanyakan hasil input data ia membenarkan, "Iya benar mas, data sudah saya berikan sesuai arahan pihak RW dan Kelurahan, ya jumlahnya seribu lebih yang baru, namun kok data lama yang masuk di kelurahan, aneh kan," ungkapnya. Rabu, (13/5/2020). Yang tak mau di sebutkan namanya.
Lanjut staff RT 10 itu, "Saya ini bingung mas, data mulai dari tukang becak, fakir miskin, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah saya data, tapi tidak dapat bansos, malah data lama yang orangnya meninggal dunia dapat bansos covid-19, apalagi sekarang saya ditanyai dari sejumlah warga tentang undangan BLT , warga yang mendapatkan dana BLT ada 226 warga lebih. Namun, yang dapat undangan hanya 41 warga dari staff kelurahan, kok semerawut gini kelurahan Sidotopo, kalau tidak ada solusi, saya akan menggalang warga RW 08 jl. Kunti, untuk meminta kejelasan, kalau tidak akan kami laporkan ke kejaksaan supaya di audit semua data di kelurahan Sidotopo, kecamatan Semampir itu, kalau terbukti fiktif supaya di tahan itu, menemui lurah Sidotopo sangat sulit mas," cetusnya.
Konfirmasi ke pihak kelurahan Sidotopo
Terpisah, hingga berita ini di terbitkan pihak Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir, Ayah Agus Prayitno, SE selaku Lurah saat di konfirmasi ke kantornya sangat sulit ditemui, via Telpon tidak diterima dan via WhatsApps tidak menjawab, dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh awak Media Liputan Indonesia. (one/pai)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar