Liputan Indonesia || Kabupaten Pemalang berpotensi meraih sertifikat bebas frambusia setelah penilaian selama tiga hari oleh tim Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu Penilaian dilakukan di puskesmas Kebondalem, kecamatan Pemalang, pada Rabu (20/9/2023). Tim survei menyatakan bahwa penilaian didasarkan pada kinerja yang baik dalam surveilans.
Kabupaten Pemalang sangat berkomitmen untuk terbebas dari frambusia karena dapat menular dan menyebabkan kecacatan.
" Meskipun Jawa Tengah sudah dinyatakan non-endemis, potensi frambusia masih ada karena Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penyakit ini," ucap Iva Tim Penilai dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
ia mengatakan bahwa Kabupaten Pemalang di harapkan terus melakukan koordinasi dengan provinsi lain untuk mencegah munculnya kasus baru.
Walaupun secara penilaian Pemalang dinyatakan zero frambusia, akan tetapi upaya screening dan promosi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada kasus baru.
"Pemalang harus berkomitmen untuk melindungi warganya dari frambusia dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam memerangi penyakit ini," terangnya.
Sementara itu dr. Noor Faizah Maenofie,M.Kes.,selaku Kepala Puskesmas Kebondalem mengatakan, Dinas Kesehatan menunjuk Puskesmas Kebondalem sebagai percontohan dalam program eradikasi penyakit Frambusia.
Acara dihadiri oleh tim penilai dari Dinkes Provinsi, dokter dari Puskesmas, forkopinca, perwakilan lapas Pemalang, guru, dan tokoh masyarakat.
Sementara itu Kegiatan yang dilakukan antara lain screening anak sekolah, pemeriksaan air bersih, dan penyuluhan tentang frambusia. Pertemuan lintas sektoral juga diadakan untuk memastikan penekanan yang tepat dalam eradikasi.
" Program ini menekankan diagnosis yang akurat dengan mengidentifikasi luka-luka yang menyerupai koreng dan membedakan apakah itu frambusia atau luka biasa. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Nofie kepada wartawan.
Upaya pencegahan dan penanganan selama tiga tahun terakhir menunjukkan progres positif. Pemerintah terus menggalakkan program ini karena dampaknya yang serius bagi kesehatan dan pendidikan masyarakat.
" Sosialisasi ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda penyakit ini dan pentingnya pengobatan di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
" Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pencegahan dengan menjaga kebersihan dan mencuci tangan dengan sabun dan jangan saling bertukar pakaian, " terangnya.
Ia juga mengatakan, Kerja sama semua pihak diperlukan untuk mencapai tujuan eradikasi. Pemerintah memberikan anjuran dan saran kepada masyarakat untuk mendukung upaya ini.
Penulis : SKM
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar