Liputan Indonesia || Kota, - Sistem peluncuran antariksa (SLS) sepanjang 100 meter itu memunculkan perpaduan cahaya dan suara yang luar biasa ketika lepas landas dari Bumi.
Misi Artemis adalah mengantarkan kapsul astronaut ke Bulan.
Namun dalam penerbangan khusus kali ini, pesawat ruang angkasa bernama Orion itu tidak berawak.
Astronot manusia baru akan mengawaki Orion untuk misi ke Bulan apabila peluncurannya kali ini berjalan sesuai harapan.
Peluncuran roket pada Rabu (16/11) ini merupakan kelanjutan dari dua upaya pada Agustus dan September lalu yang batal pada detik-detik jelang peluncurannya akibat kendala teknis.
Namun persoalan teknis itu kali ini telah diatasi. SLS pun memulai perjalanannya dari Kennedy Space Center pada pukul 01:47 waktu setempat (13.47 WIB).
“Hari ini kita menyaksikan roket terkuat di dunia meninggalkan Bumi dan menyingkirkan kendala-kendalanya,” kata manajer misi Artemis NASA, Mike Sarafin.
“Kami memiliki satu misi prioritas yang berjalan sekarang.”
Administrator NASA, Bill Nelson juga kagum dengan apa yang dia saksikan.
“Itu adalah nyala api terbesar yang pernah saya lihat, gelombang kejut paling akustik yang pernah saya alami,” kata Nelson.
“Yang kami saksikan malam ini menurut saya patut diberi nilai A+, tapi jalan kami masih panjang. Ini baru uji terbang.”
Baca selengkapnya : https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4nedr51ge4o
Penulis : red
"Berita Terbaru Lainnya"
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar