Liputan Sampang – Pada tahun 2020 ini Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima di targetkan terealisasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang di seluruh Puskesmas di wilayah Sampang, Rabu (26/8/2020).
Setidaknya ada sebanyak 22 Puskesmas dan satu Rumah Sakit Umum Daerah yang telah siap untuk menjalankan program tersebut, dimana RSUD Mohammad Zyn Sampang sudah menerapkan program Simous dan Jari Kaki Lima tersebut.
Dimana Program Inovasi Simous merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah pihak RSUD dan Puskesmas dalam melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien agar menghindari adanya antrian panjang yang dialami oleh pengunjung.
Sedangkan Program Jari Kaki Lima (Jaring risiko tinggi ibu hamil melalui deteksi dini) kartu kontrol ini melibatkan masyarakat dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, bahwa Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima sudah terealisasi di beberapa puskesmas di wilayah kerjanya. Inovasi tersebut dibentuk sebagai upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. ‘"Ditargetkan sampai akhir 2020 program ini bisa terlaksana di semua Puskesmas di Kabupaten Sampang,”ujarnya.
Setelah dilakukan pengecekan ke sejumlah Puskesmas, sesaat setelah di konfirmasi Puskesmas Kamoning yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan/Kabupaten Sampang sudah menerapkan inovasi tersebut.
Kepala Puskesmas Kemuning menyampaikan, selama melaksanakan program tersebut Masyarakat sangat terbantu dan tidak perlu antri panjang dalam menunggu layanan kesehatan, sehingga lebih rapi, tertib dan disiplin serta pelayanan lebih maksimal. “Dengan merealisasikan inovasi ini, kami akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Sampang,” tuturnya.
Sementara, bagi puskesmas yang terletak di pelosok saat menjalankan Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima tidak berjalan lancar karena masih terkendala sulitnya jaringan internet yang belum stabil
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Robatal, Dwi Nurmanto, dengan kondisi jaringan WIFi yang lemot sempat menggangu pelaksanaan program tersebut. “Jadi untuk mengatasi itu kami menggunakan operator lainnya,”terangnya.
Di tambahkan Dwi Nurmanto, pihaknya mengusulkan kepada Dinkes Sampang agar dapat dan segera bekerjasama dengan Dinas Kominfo untuk memperlancar jaringan internet guna mengoptimalkan Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima agar program tersebut lebih maksimal dalam melayani masyarakat.
"Tidak hanya Puskesmas Robatal saja, masih ada beberapa Puskesmas yang letaknya di pelosok juga masih mengalami kesulitan mendapatkan jaringan internet yang optimal,"tutupnya.
(yat)
Setidaknya ada sebanyak 22 Puskesmas dan satu Rumah Sakit Umum Daerah yang telah siap untuk menjalankan program tersebut, dimana RSUD Mohammad Zyn Sampang sudah menerapkan program Simous dan Jari Kaki Lima tersebut.
Dimana Program Inovasi Simous merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah pihak RSUD dan Puskesmas dalam melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien agar menghindari adanya antrian panjang yang dialami oleh pengunjung.
Sedangkan Program Jari Kaki Lima (Jaring risiko tinggi ibu hamil melalui deteksi dini) kartu kontrol ini melibatkan masyarakat dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, bahwa Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima sudah terealisasi di beberapa puskesmas di wilayah kerjanya. Inovasi tersebut dibentuk sebagai upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. ‘"Ditargetkan sampai akhir 2020 program ini bisa terlaksana di semua Puskesmas di Kabupaten Sampang,”ujarnya.
Setelah dilakukan pengecekan ke sejumlah Puskesmas, sesaat setelah di konfirmasi Puskesmas Kamoning yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan/Kabupaten Sampang sudah menerapkan inovasi tersebut.
Kepala Puskesmas Kemuning menyampaikan, selama melaksanakan program tersebut Masyarakat sangat terbantu dan tidak perlu antri panjang dalam menunggu layanan kesehatan, sehingga lebih rapi, tertib dan disiplin serta pelayanan lebih maksimal. “Dengan merealisasikan inovasi ini, kami akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Sampang,” tuturnya.
Sementara, bagi puskesmas yang terletak di pelosok saat menjalankan Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima tidak berjalan lancar karena masih terkendala sulitnya jaringan internet yang belum stabil
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Robatal, Dwi Nurmanto, dengan kondisi jaringan WIFi yang lemot sempat menggangu pelaksanaan program tersebut. “Jadi untuk mengatasi itu kami menggunakan operator lainnya,”terangnya.
Di tambahkan Dwi Nurmanto, pihaknya mengusulkan kepada Dinkes Sampang agar dapat dan segera bekerjasama dengan Dinas Kominfo untuk memperlancar jaringan internet guna mengoptimalkan Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima agar program tersebut lebih maksimal dalam melayani masyarakat.
"Tidak hanya Puskesmas Robatal saja, masih ada beberapa Puskesmas yang letaknya di pelosok juga masih mengalami kesulitan mendapatkan jaringan internet yang optimal,"tutupnya.
(yat)
Media Liputan Indonesia
DIATUR OLEH UNDANG - UNDANG PERS
No. 40 Thn. 1999 Tentang Pers
HAK JAWAB- HAK KOREKSI-HAK TOLAK
Kirim via:
WhatsApps / SMS:08170226556 / 08123636556
Email Redaksi:
NewsLiputanIndonesia@gmail.com
PT. LINDO SAHABAT MANDIRI
Tunduk & Patuh Pada UU PERS.
Komentar