Kecewa Tidak Kebagian Parcel, Oknum Wartawan Berhalusinasi

Liputan Surabaya - Sungguh sangat disayangkan, dimana hanya karena tidak mendapatkan parsel menjelang lebaran, seorang oknum wartawan atau reporter yang mengaku dari Brantasnews.com menjadi berhalusinasi.

Dalam pemberitaannya yang berjudul "Pembagian Parcel Polres Kp3 tanjung Perak Surabaya Berujung Polemik Sesama Wartawan Pilih Pilih," oknum wartawan tersebut mengaku setiap jumpa pers, selalu menaikkan pemberitaan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Sabtu, (16/5/20).

Namun sangat disayangkan, saat beberapa awak media berusaha melakukan pencarian di media tersebut, tidak pernah ada pemberitaan tentang Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Yang lebih anehnya lagi, didalam pemberitaan tersebut tercantum nama reporter mas Sutasin. Setelah dilakukan pengecekan di box redaksi, ternyata nama tersebut tidak ada didalam box redaksi.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, isi didalam pemberitaan tersebut diduga copas dari beberapa media yang lain karena kecewa akan pembagian parcel.

Beberapa awak media sempat tercengang, karena didalam pemberitaan tersebut terpampang foto wartawan dari media Metroposnews Samsul yang dikenal oleh awak media Surabaya dengan nama panggilan Ogud.

Saat awak media menanyakan hal tersebut, Samsul merasa kebingungan, karena dirinya tidak pernah dimintai ijin ataupun mengenal wartawan yang tercantum dalam media tersebu.

"Wah kalau gini saya merasa dirugikan mas. Kok tiba-tiba foto saya terpampang disitu tanpa ijin. Sudah melanggar kode etik jurnalistik, Kalau memang cari kesalahan Polres Perak cari kesalahan dan punglinya, jangan parcel atau foto saya yang di pajang di berita itu, naif sekali gara-gara parcel ribut," ucapnya.

Dari data yang tertera di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, banyak awak media yang tidak tercantum pokja, tetapi tetap mendapatkan bingkisan.

"Aneh saja, tidak ada tuh wartawan Surabaya yang ribut tentang pembagian parcel, lah kok dia ribut sendirian. Benar-benar halusinasinya tinggi. Ini pihak redaksi majalahceo.com harus meluruskan kejadian ini. Apalagi kan seharusnya Polres Pelabuhan Tanjung Perak, kenapa jadinya Polres KP3 Tanjung Perak. Media tidak update," ungkapnya. (Pa'i)