Surabaya, liputanindonesia.co.id - Acara talkshow yang di adakan oleh dewan kesehatan rakyat (DKR) dan karang taruna (Katar) Sampang. Acara tersebut di hadiri langsung oleh bupati Sampang, kepala dinas kesehatan, Bpjs, dirut rumah sakit dan berbagai ormas, beserta tokoh masyarakat sampang berjalan dengan lancar.
dengan topik meningkatkan pelayanan kesehatan merata dan terjangkau menuju sampang sehat, seperti apa yang disampaikan oleh Dirut Rsud Sampang dr Titin sangat lantang. Kurang lebih tiga tahun memimpin RSUD Sampang secara baik dan profesional dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien.
"Adanya keluhan dari Pasien terkait obat obatan dan Pelayanan, itu semata kerana kurang Pahamnya masyarakat itu sendiri kerana memang obat obatan yang disediakan di rumah sakit untuk pasien miskin memang terbatas, terkait pasien membeli obat di luar Rumah sakit itu kerana Pasien malas mengantri, masalah calo kamar itu tidak benar, ungkapnya".
Tidak jauh beda dengan yang di sampaikan oleh BPJS Sampang, masyarakat yang merasa di persulit, kerana ketidak pahamannya sendiri, apa itu kartu kesehatan dan bagaimana cara menggunakannya, kelengkapan Tambahan persaratan untuk pasien miskinlah yang jadi kendalanya selama ini, Kerana masyarakat banyak yang buta huruf dan minimnya informasi.
Beda halnya dengan apa yang di sampaikan Rifai Sekjen Dpp Lsm Lasbandra & Koorwil jawa pes Group, yang turut hadir dalam acara Talk Show tersebut. Semua yang di sampaikan oleh BPJS dan Dirut Rsud Sampang tersebut itu sistim dan sesuai aturan yang berlaku dari aceh sampai ke papua sama, tetapi fakta yang ada di Lapangan tidak semana mestinya.
Semisal mata pasien mau di congkel, pungutan Calo Kamar kepada pasien miskin pengguna jaminan kesehatan semua sudah di jabarkan dengan jelas mulai dari rekaman vidio maupun bukti otientik, apakah ada tanggapan yang serius dari instansi terkait yang hadir seperti BPJS, Dirut Rsud, Kadinkes, juga ibu Bupati sampang.
padahal semua itu sudah di luar ketentuan dan aturan yang ada, kalau semua hanya diam seperti macan ompong bagaimana nasib pasien miskin ini...?
tinggal pemerintah Kabupaten Sampang Madura mau atau tidak membenahi dunia kesehatan yang sudah menyengsarakan masyarakat miski, jangan hanya wacana wacana "sampang sehat" atau selogan saja. masyarakat tidak butuh semua itu melain kan bukti nyata yang sangat di harapkan oleh masyarakat saat ini. Jelas Rifai.(on1)