Bandung, Liputan Indonesia - Sekitar 7.000 penggemar sepeda onthel dari seluruh Indonesia
dan juga dari Negara Belanda, ikut serta dalam event Bandung Laoetan Onthel
(BLO) yang digelar tiga tahun sekali, di mualai dari pelataran depan Gudang
Persediaan PT Kereta Api yang terletak Jl. Sukabumi Kota Bandung, Minggu
pagi (8/5/2016).
Tak hanya bersepeda, para peserta BLO ini pun lengkap dengan
kostum yang serba unik dan menarik. Ada beberapa diantara mereka yang
menggunakan kostum tentara perang (pria) dan gaun pengantin (wanita) zaman
dahulu, hingga kostum pakaian tradisional daerahnya serta kostum bernuasa horor
seperti pocong.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan
bahwa melalui berbagai kostum yang digunakan para peserta, hal tersebut
merupakan cara untuk menghargai dan menjaga sebuah tradisi atau sejarah.
“Saya lihat dengan kostum yang luar biasa, ini salah satu
semangat bagaimana kita menjaga tradisi. Tradisi ini sangat penting, karena
dengan tradisi kita bias mengingat sejarah. Dengan tradisi kita bisa mendefinisikan
masa lalu kita, sehingga kita bisa tahu kenapa kita hari ini ada disini dan
ingin menjadi apa kita di masa depan, ingin kemana kita di masa depan,” ujar
Wagub dalam sambutannya sebelum melepas pawai sepeda onthel ini.
Selain itu, menurut Wagub kegiatan tersebut juga bisa
menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat cara hidup sehat. Apalagi sepeda
onthel merupakan alat transportasi ramah lingkungan. BLO yang rutin digelar
oleh Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng Indonesia ini Selain pawai sepeda
onthel, digelar pula pameran serta bazar, menghadirkan berbagai macam barang
lawas atau barang-barang zaman dahulu, serta macam-macam onderdil sepeda onthel
yang jarang diperjualbelikan saat ini.(pat-yat)