Dunia, Liputan Indonesia - Spanyol memastikan seorang perempuan hamil didiagnosa dengan virus Zika, yang merupakan kasus pertama di kawasan Eropa.
Kementrian Kesehatan negara itu menyatakan perempuan yang tinggal di wilayah Katalunya itu baru kembali di Kolombia, yang diyakini merupakan tempat dia terinfeksi.
Zika -yang menyebar di kawasan Amerika Latin- dikaitkan dengan microcephaly atau kelahiran bayi dengan ukuran otak lebih kecil walaupun para ahli mengatakan hubungan sebab akibatnya masih harus perlu dibuktikan.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, sudah menyatakan virus Zika sebagai keadaan darurat global.
WHO pada hari Kamis 4 Februari juga menyarankan agar tidak menerima donor darah dari orang-orang yang melakukan perjalanan ke negara-negara yang terserang Zika.
Dalam pernyataannya, Kementrian Kesehatan Spanyol mengatakan ada enam pasien lagi yang terinfeksi virus Zika, termasuk seorang di ibukota Madrid.
"Semuanya dalam kondisi yang baik," tegas pernyataan itu.
Ditambahkan bahwa tidak ada risiko virus menyerang di Spanyol karena semuanya merupakan 'kasus impor'.
Virus -yang umumnya menyebar lewat nyamuk ini- mewabah di sejumlah negara di Amerika Selatan dan Tengah serta di Karibia dengan perkiraan sekitar empat juta orang terinfeksi di seluruh dunia.
Bagaimanapun, di Amerika Serikat ditemukan pasien yang terinfeksi virus Zina melalui hubungan seks dengan pasangannya yang baru kembali dari Venezuela. (bbc)