Jakarta, Liputan Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak konsisten dalam melarang Monas dijadikan tempat untuk acara. Buktinya Monas masih dijadikan untuk perayaan Tahun Baru 2016.
Demikian dikatakan pengamat politik Zainal Abidin kepada intelijen, Sabtu (2/1). “Kalau mau konsisten pintu masuk Monas ditutup. Monas disterilkan biar orang tidak masuk ke area Monas saat pergantian tahun,” ungkap Zainal.
Kata Zainal, sikap yang ditujukan Ahok itu bisa memunculkan perlawanan dari kelompok Islam karena mantan Bupati Belitung Timur itu melarang Monas untuk acara penganjian. “Ahok melarang pengajian di Monas, tetapi faktanya Monas dibiarkan untuk acara pergantian akhir tahun dan sampahnya banyak,” ungkap Zainal.
Zainal memperkirakan, umat Islam di Jakarta tidak akan memilih Ahok di Pilkada 2017. “Umat Islam sudah marah ke Ahok. DPRD DKI Jakarta tidak berdaya menghadapi Ahok, maka salah satu caranya menghukum Ahok diPilkada 2017 dengan tidak memilih Ahok,” pungkas Zainal.
Warga Ibukota dan sekitarnya merayakan malam pergantian tahun baru di sejumlah titik lokasi yang salah satunya area Monas. Namun, selesai perayaan ada kebiasaan buruk yang belum bisa dihilangkan yaitu buang sampah sembarang tempat.
Ratusan kembang api menandai perayaan pergantian malam tahun baru di Monas dilakukan jelang tengah malam. Hampir 40 menit, warga berlomba-lomba menembakkan petasan dan kembang apinya ke atas langit tugu Monas.
Imbasnya, sampah dari petasan, kembang api ini berserakan di mana-mana. Tak hanya petasan, sampah dari hasil makanan, minuman sampai sampah non organik juga terdapat di berbagai titik area Monas. (Intelejen.co.id)